Atlet Renang yang tengah dipersiapkan di Perth, Australia rupanya masih mengalami beberapa kendala. Menurut pelatih kepala nasional, yakni Hartadi Nurjojo, ia mengatakan terdapat atlet yang mohon ijin untuk dapat menyelesaikan pendidikan menengahnya di bulan Maret 2013. Sementara ada juga beberapa atlet renang yang mengaku merasa sulit berpisah dengan pihak keluarga atau takut tak cocok dengan pola latihan yang ada di Australia.
Hartadi Nurjojo mengungkapkan bahwa para atlet tim bayangan ajang SEA Games di Myanmar pada bulan Desember 2012 bakal berangkat ke Australia pada bulan Januari mendatang. "Mereka bakal berlatih selama 10 bulan sampai menjelang berlangsungnya ajang SEA Games," terang Hartadi Nurjojo. Dalam kurun waktu waktu 10 bulan tersebut, para pelatih bakal kembali ke Indonesia hanya untuk mengadakan perlombaan uji coba.
"Mereka dapat kembali ke Indonesia di luar pertandingan uji coba hanya kalau ada keadaan yang mendesak," kata Hartadi Nurjojo. Dengan kondisi tersebut, para atlet renang yang bakal diberangkatkan untuk menjalani latihan di Australia bisa saja berubah tergantung pada keputusan dari PP PRSI. "Yang pasti akan berangkat itu ada tiga putri: Raina Saumi, Yessy Yosaputra, dan Monaliza," ujar Hartadi Nurjojo.
ESG Bandung Masih Dominas KRAPSI Ke-34
KRAPSI atau Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan se-Indonesia yang ke-34 di kolam renang UPI, Bandung, saat ini tuan rumah ESG Bandung masih memperlihatkan dominasinya. Sampai hari ke-2 (Jumat, 28 Desember 2012), para perenang dari ESG Bandung masih berada di posisi teratas yang diikuti oleh Petrokimia Gresik, Aquarius Bandung, Bali Pari Badung, Tirta Merta Bandung, Milenium Aquatic Jakarta dan yang ada di posisi 6 besar dari total 159 perkumpulan renang peserta.
Di hari kedua masih diwarnai dengan adanya keluhan dari peserta terkait dengan suhu air kolam yang begitu dingin, 19-20 derajat celcius, dan jauh berada di bawah standar FINA, 25-28 derajat celicius. Suhu dingin tersebut dianggap sangat menguras stamina serta konsentrasi atlet renang terutama bagi nomor-nomor menengah & jarak jauh.
Terdapat juga keluhan lain yang dialamatkan kepada penggunaan papan elektronik yang dinilai tidak maksimal. Penggunaan touch pad diklaim tidak begitu maksimal lantaran tak didukung dengan tersedianya papan skor yang langsung menunjukkan hasil lomba.
Namun begitu, Hartadi Nurjojo selaku pelatih kepala nasional menganggap bahwa semua kekurangan tersebut sebagai hal yang mesti bisa ditoleransi. "Semoga saja para atlet tersebut dapat mengatasi semua kekurangan dan berlomba dengan semaksimal mungkin," ujar Hartadi Nurjojo.
Agen Bola Bursa Bandar
0 comments:
Post a Comment