Ads 468x60px

Bandar Bola Sbobet
Bandar Bola Sbobet

Gede Siman Sudartawa Cetak Rekor KRAPSI

KRAPSI  - UPI Bandung

Gede Siman Sudartawa, perenang nasional telah mencatatkan 2 rekor KRAPSI baru dalam kejuaraan yang bergulir di Bandung, tanggal 29 Desember 2012. Gede Siman yang terjun mewakili klub Milenium Akuatik Lumba-luma Riau sukses mencetak rekor KRAPSI baru pada nomor 200 meter dengan gaya punggung & nomor 50 meter gaya kupu-kupu. Pada nomor 200 meter gaya punggung, Gede Siman mencatatkan waktu 2 menit 10.29 detik. Akan tetapi torehan rekor KRAPSI baru tersebut masih jauh di bawah rekornas yang dibukukan oleh Siman sendiri yaitu dengan 2 menit 2.44 detik.

Dalam ajang KRAPSI yang diselenggarakan di kolam renang Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, perenang-perenang dari klub penyelanggara ESG Bandung tercatat masih mendominasi. Hingga hari ketiga, ESG kokoh masih memimpin dengan raihan 749 poin, diikuti oleh Petrokimia Gresik, lalu Aquarius Bandung, kemudian Milenium Aquatic Jakarta yang menggeser posisi Tirta Merta Bandung. Sampai hari ketiga, keluhan pun masih terjadi di kalangan para atlet peserta terutama terkait selisih waktu yang tercatat.


Peserta KRAPSI Keluhkan Waktu Hasil Lomba 



Dari informasi yang berhasil dihimpun, banyak atlet peserta dan juga pelatih klub peserta mengeluh perihal waktu hasil lomba berdasarkan pencatat waktu elektronik dengan memakai touch-pad yang ternyata lebih buruk ketimbang penghitung waktu manual. Selisih waktu yang tercatat tersebut menjadi masalah bagi para atlet yang terpaksa membayarkan denda sebesar Rp100 ribu dikarenakan tidak menembus limit dari KRAPSI.

"Anak saya mencatatkan selisih waktu yang begitu banyak antara yang telah saya catat menggunakan stopwatch dengan hasil catatan waktu elektronik yang dipakai di kolam. Namun selisih tersebut membuat saya mesti membayar denda," ujar seorang ibu dari atlet asal Bekasi - Jawa barat.

Tak adanya scoring board yang memperlihatkan hasil lomba secara seketika memang begitu mengecewakan bagi banyak atlet peserta dan juga penonton. Selain hasilnya yang terasa meragukan, namun itu juga justru mengurangi serunya persaingan di antar perenang. Penonton menjadi sulit mengetahui siapa yang menjadi pemenang, apalagi jika terjadi persaingan ketat dengan selisih waktu yang sangat tipis.


Agen Bola Bursa Bandar

0 comments:

Post a Comment